Minggu, 20 November 2011

Kata siapa gosip itu buruk?

Kata siapa gosip itu buruk?

''eh tau ga,dia kan dulu pernah nonton bo*ep sama gua waktu bolos kuliah,dia mesum juga tau''

Hehe...Ada yang unik dalam hidup kita. Seluruh yang Allah berikan begitu nikmat dirasakan bila ia dapat menjalankan sesuai dengan fungsinya. Tangan, kaki, mata, telinga, bibir, lidah, dan seluruh bagian yang lainnya tak dapat kita pungkiri begitu nikmat apa yang kita punya jika lengkap. Apalagi jika diberikan kelebihan,seperti ketampanan, kecantikan, suara merdu,dan lainnya dah seperti saya (masa sih?).

Namun pastilah ada titik jenuh atas nikmat itu untuk selalu kita gunakan sebagaimana mestinya, akan ada waktu kita mencari suasana lain untuk memuaskan segala nikmat yang ada.


Lelah sehabis belajar, bisa saja kita pergi refreshing jalan-jalan ke taman, memanjakan tubuh yang lelah, mata bebas melirik kemana saja, mulai dari yang enak sampai yang tak enak, pantas dan tidak untuk dilihat. Memanjakan telinga untuk mendengar setiap kabar baik,buruk,lurus dan miring. Kemudian bertemu dengan teman lama,oooh... Sungguh senangnya jika bisa berbincang setelah lama tak jua. akhirnya dapat memanjakan lisan untuk bercakap, diimulai dari menanyakan kabar, berbagi alamat, nomer telpon hingga akhirnya membicarakan seluruh apa yang baru dilihat,diraba, ditrawang (lho emangnya uang?). Maksudnya dilihat didengar dan dirasa, ingin rasanya melampiaskan apa yg sudah kita alami, hingga kita terjebak dalam sebuah penyesalan nantinya.

Penyesalan seperti apa itu? Nah,ketika dalam percakapan itu kita membicarakan seseorang, mulai dari kebaikan sampai keburukan, berarti kita seperti infotainmen di tv yg suka ngegosip. Nah yang namanya gosip kan pasti yang sedang hot-hotnya dibicarakan masyarakat. Nah pasti kita akan terjebak dalam membicarakan aib seseorang. Masa sih?? Lihat aja,tapi jangan dicoba ya...

Mengumbar aib orang lain akan terjebak antara :
1. fitnah, yg lebih keji dari pembunuhan,(lihat aja surat Al-Baqarah:191)
2. ghibah, akan menjatuhkan harga diri seseorang dan kita akan disediakan menu bangkai orang yg digunjing (perhatikan tuh surat Al-Hujurat:12)

Nah,kalau mengumbar aib diri sendiri akan terjebak oleh jahr yang tak akan ada kesempatan pengampunan dosa.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ia
berkata,''Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda:''Seluruh umatku akan diampuni dosa-dosa kecuali orang-orang yang jahr/terang-terangan (berbuat dosa).
Di antara orang-orang yang terang- terangan berbuat dosa adalah seseorang yang pada waktu malam berbuat dosa, kemudian di waktu pagi ia menceritakan kepada manusia dosa yang dia lakukan semalam, padahal Allah telah menutupi aibnya. Ia berkata,''Wahai fulan, semalam aku berbuat ini dan itu''. Sebenarnya pada waktu malam Tuhannya telah menutupi perbuatannya itu, tetapi justru pagi harinya ia membuka aibnya sendiri yang telah ditutupi oleh Allah. (Muttafaq 'alaih HR: Bukhari dan Muslim).

Allah Ta'ala berfirman :
''Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat''. (QS: An-Nuur:19)

Nah contoh di awal tulisan ini menyangkut dari kemungkinan ghibah, fitnah dan jahr.
Masalah keburukannya sih sudah jauh-jauh hari (1400 tahun yang lalu) dikasih tahu sama Allah dan Nabi Muhammad. Nah untuk keburukan lainnya bisa kita lihat dan rasakan langsung dari kehidupan sekitar kita, yaitu perpecahan, permusuhan, penindasan mental dan fisik sampai pembunuhan berantai pun menghiasi daftar khasiat gosip.

So,lebih sulit mana,mengumbar aib orang atau diri sendiri?
Kalo kata mba Dwi Ana Sari , ''mungkin lebih sulit kalo kitanya diam aja tanpa harus mengumbar aib siapa- siapa..''

Semoga ini bisa menjadi media pengingat saya dan anda untuk menjauhi gosip.
Wallahu a'lam



oleh Ibrahim Ibnu Rais pada 25 Mei 2011 jam 22:48

Tidak ada komentar: