Sabtu, 10 September 2011

Pesan UJE untuk dakwah kampus

Dakwah kampus seperti biasa, agak sepi karena mahasiswa lelah seharian kuliah. Sehingga yang hadir dalam sebuah kajian keislaman biasanya hanya ‘itu-itu saja’. Tapi hal ini jadi PR buat kita. Yakni tidak menjadikan agama sesuatu yang berat seperti monster. Padahal tidak seperti itu. Coba kita bahas masalah-masalah agama yang bersifat kontemporer, aktual, yang terjadi di lingkungn remaja saat ini. Karena Kebanyakn kita berbicara tauhid dan fiqih. Bicara tauhid dan fiqih kepada anak SD dan kepada anak SMP berbeda, bukan?
Kita mengikuti pola dakwah Rasulullah SAW, Bi kadari uqulii (Melihat batas kemampuan/kadar yang menerima). Analoginya, kalau kita memasukkan air ke dalam gelas menggunakan ember, sudah jelas salah yang menuangkannya. Karena seharusnya menggunakan teko. Dan ketika dituangkan lalu ia penuh, ya jangan dituang lagi, tentu mubazir. Lalu, berikutnya bicara dalam bahasa kaumnya. ketika berkumpul dalam lingkungan anak muda, kita gunakan bahasa anak muda.
Kemudian, ketika kita berbicara masalah kemampuan, misalnya guru TK. Sebenarnya tidak banyak orang yang mampu menjadi guru TK. Professor tidak bisa jadi guru TK. Sementara kebanyakan objek dakwah kita imannya TK. Ini yang harus kita perhatikan. Hingga pada akhirnya jangan sampai muncul justifikasi, kok dakwah gini sih?
Karena kita melihat pola kemampuan yang menerima, maka bicara ilmu dan agama juga tidak bicara usia, tapi kemampuan. Misalnya; ibu-ibu, kalo diajak serius,malah mereka tidak mengerti. Akhirnya maknanya tidak sampai. apakah kita jadi dosa? Tentu dosa dan akhirnya jadi mubazir, Wasting time. Mari kita benahi dakwah kampus!.
(risma)

Tidak ada komentar: