Sabtu, 10 September 2011

MPA: Momentum Persahabatan

Kehadiran mahasiswa baru di kampus Universitas Negeri Jakarta sudah seharusnya menjadi kebahagian bersama yang dirasakan oleh seluruh keluarga besar Universitas Negeri Jakarta. Bukan hanya bagi mahasiswa baru, tetapi juga bagi mahasiswa senior yang menunggu-nunggu kehadiran mereka dan siap membimbing mereka. Ya, kebahagian bagi mahasiswa baru yang lega karena diterima di Universitas Negeri Jakarta yang merupakan kampus Negeri satu-satunya yang berada di ibukota negara Indonesia ini. Kebahagian dari para mahasiswa baru juga memancarkan secercah harapan baru bahwa nantinya akan ada generasi penerus yang lebih berkualitas dan berkompeten. Penyambutan untuk para mahasiswa baru pun dilakukan dengan berbagai macam cara sebagai bentuk ungkapan kebahagiaan mahasiswa senior. Ada yang memasang spanduk selamat datang, mendirikanstand-stand informasi maupun penyambutan dalam bentuk apapun yang telah menjadi euforia tahunan di lingkungan UNJ.

Penyambutan ini sudah sewajarnya dilakukan, karena mereka -mahasiswa baru- telah melalui serangkaian perjuangan yang tidak mudah untuk lulus dalam beberapa seleksi penyaringan hingga akhirnya diterima di kampus ini. Allah pun memuliakan orang-orang yang berlomba-lomba dalam mengejar ilmu pengetahuan seperti dalam ayatnya yang berbunyi yarfa'i llahulladziyna ‘amanuw minkum alladziyna uwtul'ilma darajatin, ‘Allah mengangkat derajat orang-orang beriman di antaramu dan orang-orang berilmu’ (QS. Al Mujadalah: 11).
Puncak penyambutan ini ialah diadakannya agenda MPA (Masa Pengenalan Akademik) untuk menyambut mahasiswa baru yang bertujuan untuk mengenalkan lingkungan akademik di kampus UNJ. Urgensi dari acara MPA adalah pengenalan dunia kampus yang berbeda dengan lingkungan di SMA mulai dari cara belajarnya, istilah-istilah perkuliahan, sistem akademik kampus, birokrat, perpustakaan, organisasi-organisasi yang ada di kampus dan pengenalan lingkungan sekitar kampus mulai dari ruang kuliah, kantin, dan tempat–tempat lain yang ada di lingkungan UNJ.
Paradigma lama yang mengangap bahwa MPA merupakan ajang “perpeloncoan” yang dilakukan oleh senior harus segera dihilangkan. Harus ditanamkan kesadaran dalam diri setiap individu bahwa perbedaan hakiki derajat manusia adalah tingkatan takwa kepada Allah, bukan didasarkan pada usia, jabatan, harta dan hal-hal lainnya. Oleh karena itu, MPA lebih diharapkan membekas sebagai momentum awal persahabatan mahasiswa baru dan mahasiswa lama.
Selain itu, rektor dan para dekan maupun dosen memegang peranannya sebagai orang tua mahasiswa di lingkungan kampus. Mereka bertanggung jawab untuk mendidik dan juga menjaga setiap mahasiswanya agar dapat belajar dengan nyaman di lingkungan kampus yang notabene adalah lingkungan pendidikan, tempat untuk belajar bagi para peserta didik. Sebagaimana peran orang tua, pada umumnya mereka juga seharusnya memikirkan dua hal, pertama berpikir untuk dirinya sendiri dan keduaberpikir untuk “anak-anaknya”. Dengan diterapkannya budaya kekeluargaan tersebut akan timbul sinergisitas di lingkungan kampus. Suasana itu dibangun mulai pada awal masuknya keluarga baru kampus UNJ yakni momentum Masa Perkenalan Akademik. (rdt)

Tidak ada komentar: