Jumat, 25 Mei 2012

PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PERSPEKTIF ISLAM

By : Rina Rusniawaty Dewi
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Ki Hajar Dewantara mengemukakan pengertian pendidikan sebagai berikut : Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak-anak.

Ahmad Tafsir menyatakan bahwa pendidikan dalam Islam merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang diemban sebagai seorang hamba di hadapan Khaliq-nya dan sebagai ‘pemelihara’ (khalifah) pada semesta. Endang Saefuddin Anshari memberi pengertian secara lebih teknispendidikan Islam sebagai proses bimbingan (pimpinan, tuntunan dan usulan) oleh subyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi), dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu, pada jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai ajaran Islam.

Dari berbagai pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli dapat simpulkan bahwa ada penekanan yang begitu strategis pada nilai-nilai yang dipindahkan (diajarkan) dalam pendidikan islam. Dalam pendidikan Islam, nilai-nilai yang dipindahkan berasal dari sumber-sumber nilai Islam yakni Al-Qur’an, Sunah dan Ijtihad. Jadi, pendidikan Islam merupakan proses bimbingan baik jasmani dan rohani berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian muslim.

Pengertian karakter adalah watak, tabiat, pembawaan, kebiasaan. Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah system keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.

Karakter itu sama dengan akhlak dalam pandangan islam adalah kepribadian. Kepribadian itu komponennya tiga yaitu tahu (pengetahuan), sikap dan perilaku. Yang dimaksud dengan kepribadian yang utuh dalam islam adalah ketika tahu dibarengi dengan sikap dan juga perilaku. Penulis ambil sebuah contoh, ada seorang manusia beragama islam yang sudah mengerti dan paham bahwa alkohol adalah hal yang diharamkan dalam agama islam, tetapi dalam aplikasi hidupnya sehari-hari ia sangat akrab dengan benda yang diharamkan tersebut bahkan berani untuk meminumnya. Itulah yang dinamakan kepribadian yang retak dalam islam, ia hanya sekedar mengetahui bahwa alkohol adalah benda haram, namun secara sikap dan perilaku tidak menunjukkan.

Islam sangat mementingkan pendidikan, tentunya dengan pendidikan berbasis karakter yang sedang dilaksanakan saat ini di Indonesia yakni Kurikulum Berbasis Karakter sangat sepaham dengan ajaran agama islam. Dengan pendidikan yang benar dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah mencari Ridha Allah swt. Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir individu-indidivu yang baik, bermoral, berkualitas, sehingga bermanfaat kepada dirinya, keluarganya, masyarakatnya, negaranya dan umat manusia secara keseluruhan. Disebabkan manusia merupakan fokus utama pendidikan, maka seyogianyalah institusi-institusi  pendidikan memfokuskan kepada substansi kemanusiaan, membuat sistem yang mendukung kepada terbentuknya manusia yang baik, yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan. Dalam pandangan Islam, manusia bukan saja terdiri dari komponen fisik dan materi, namun terdiri juga dari spiritual dan jiwa. Oleh sebab itu, sebuah institusi pendidikan bukan saja memproduksi anak didik yang akan memiliki kemakmuran materi, namun juga yang lebih penting adalah melahirkan individu-individu yang memiliki diri yang baik sehingga mereka akan menjadi manusia yang serta bermanfaat bagi umat dan mereka mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Institusi pendidikan perlu mengarahkan anak didik supaya mendisiplinkan akal dan jiwanya, memiliki akal yang pintar dan sifat-sifat dan jiwa yang baik, melaksanakan perbuatan-perbuatan yang baik dan benar, memiliki pengetahuan yang luas, yang akan menjaganya dari kesalahan-kesalahan, serta memiliki hikmah dan keadilan.

Sesuai dengan pengertian pendidikan yang merujuk pada usaha pencapaian yang dilakukan untuk membuat manusia terbentuk menjadi manusia seutuhnya yang tak hanya dibekali pengetahuan, akan tetapi juga dibekali sikap, perilaku, akhlak dan karakter yang diharapkan tentunya mampu menjadikan manusia yang mempunyai kepribadian yang utuh. Islam mengharapkan tumbuhnya karakter-karakter bangsa yang baik dan terbentuk di dalam diri manusia melalui tujuan pendidikan, maka karakter sangatlah penting diberikan di dalam pendidikan.


Referensi :

biodata penulis : Rina Rusniawaty Dewi_8105108053_Ekonomi dan Administrasi_Fakultas Ekonomi

Tidak ada komentar: