Sabtu, 04 Mei 2013

BANG SALIM bicara EMANSIPASI WANITA


Assalaamu’alaikum wa rohmatullaahi wa barokaatuh.

Apa kabar Sahabat Muslim UNJ? Sehat kan? Apapun keadaannya kita patut bersyukur ya sama Allah subhaanahu wa ta’ala. Karena Allah selalu memberi yang terbaik untuk   hamba-Nya. By the way, kali ini narasumber topik kita ialah ketua LDK SALIM UNJ, Bang Aday.
Beberapa hari lagi warga Indonesia khususnya wanita akan memperingati Hari Kartini pada 21 April. Sahabat Muslim UNJ tentu sudah tidak asing lagi dan sudah mengetahui makna di balik hari ini. Nah,  ternyata Bang Aday mempunyai pandangan tersendiri mengenai wanita dan emansipasi wanita.

Bang Aday menuturkan, “Topik ini sangat sensitif karena berkaitan dengan wanita, namun dalam pandangan saya, wanita merupakan mahkluk istimewa. Hal ini karena wanita merupakan salah satu pemegang peran penting dalam kehidupan masyarakat sosial dan bernegara”. Bang Aday mengambil ungkapan, “Ketika kalian mendidik pria maka kalian mendidik satu orang, sedangkan jika kalian mendidik seorang wanita maka sama saja seperti kalian mendidik satu bangsa”.

Bagaimana Kriteria Wanita Pembaharu  Bangsa?

Wanita pembaharu bangsa ialah wanita yang pandai mendidik anak serta dapat menjadi teladan bagi orang lain. Islam memandang wanita yang baik, lelaki yang baik serta pendidikan yang baik sebagai pilar-pilar guna melahirkan generasi yang baik. Seorang perempuan bernama al-Khanzah pada zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam mendidik anaknya dengan menumbuhkan kecintaan dan kebanggaan akan Islam. Oleh sebab baiknya ia mendidik anak dan melahirkan generasi syuhada, Al-Khanza  mendapat julukan “Ummul syuhada” atau ibunya para syuhada.

Selanjutnya Bang Aday berbicara terkait “Emansipasi Wanita”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, emansipasi merupakan persamaan peranan antara wanita dan pria. Kartini merupakan tokoh masa kini yang sesungguhnya. Hal yang dilakukan kartini sudah Islam atur. Hal ini terlihat bahwa sebelum Islam datang, wanita sangat dinistakan bahkan jika ada bayi perempuan yang lahir pasti akan langsung dikubur hidup-hidup, kecuali dari kalangan terhormat. Islam-pun datang dan memuliakan wanita dengan pemuliaan dalam            al-Quran. So, emansipasi ialah bentuk semangat keadilan, walaupun Islam sudah mengatur, karena Allah yang Maha Adil. Nah, pemaknaan yang selama ini terkait emansipasi kadang menjatuhkan hak-hak wanita hingga akhirnya ada wanita yang bekerja sebagai petinju, sopir bus, dan sebagainya.

Tak dipungkiri sekarang ini banyak wanita yang bekerja seperti  laki-laki. Sebenarnya perilaku tersebut tidak sesuai dengan fitrahnya. Pekerjaan yang tidak menghilangkan fitrah perempuan itu banyak. Maka dari itu jangan menyempitkan pikiran atas dasar terpaksa, karena “terpaksa” bukanlah alasan. Yakinlah bahwa semuanya dapat rizki dari Allah , oleh karena itu mari kembalikan makna adil dalam emansipasi. Wallahu a’lam bishshowaf.

Pesan terakhir dari bang aday untuk wanita, sadari diri kalian mahkluk yang istimewa, islam sudah mengatur peran wanita tanpa harus bersinggungan dengan pekerjaan atau fitrah laki –laki, wanita mempunyai keistimewaan berupa peran –peran vital yang pria tak bisa melakukan, islam mengistimewakan wanita dan ini terbukti dengan surat dalam Al-Qur’an yaitu An-Nisa. Terakhir, Bang Aday mempunyai ungkapan “pengertian emansipasi yang salah tidak akan membawa maslahat namun akan menjadi mudharat”.
So, Sahabat Muslim UNJ, mari kita pelajari Islam lebih mendalam dan tentunya kita terus mengamalkannya dalam kehidupan sehari – hari, karena sesungguhnya kita istimewa jika kita bisa mengistimewakan Allah.(red)

Tidak ada komentar: