Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang di perlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara. Ki Hajar Dewantara mengemukakan pengertian pendidikan sebagai berikut : Pendidikan adalah tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Pendidikan berarti daya upaya untuk memajukan perkembangan budi pekerti, pikiran dan jasmani anak-anak.
Ahmad
Tafsir menyatakan bahwa pendidikan dalam Islam
merupakan sebuah rangkaian proses pemberdayaan manusia menuju kedewasaan, baik
secara akal, mental maupun moral, untuk menjalankan fungsi kemanusiaan yang
diemban sebagai seorang hamba di hadapan Khaliq-nya dan sebagai ‘pemelihara’
(khalifah) pada semesta.
Endang Saefuddin Anshari memberi
pengertian secara lebih teknis, pendidikan Islam sebagai
proses bimbingan (pimpinan, tuntunan dan usulan) oleh subyek didik terhadap
perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi), dan raga obyek didik
dengan bahan-bahan materi tertentu, pada jangka waktu tertentu, dengan metode
tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi
tertentu disertai evaluasi sesuai ajaran Islam.
Dari
berbagai pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli dapat simpulkan bahwa
ada penekanan yang begitu strategis pada nilai-nilai yang dipindahkan
(diajarkan) dalam pendidikan islam. Dalam pendidikan Islam, nilai-nilai yang
dipindahkan berasal dari sumber-sumber nilai Islam yakni Al-Qur’an, Sunah dan
Ijtihad. Jadi, pendidikan Islam merupakan proses bimbingan baik jasmani dan
rohani berdasarkan ajaran-ajaran agama Islam menuju kepada terbentuknya
kepribadian muslim.
Pengertian karakter adalah watak,
tabiat, pembawaan, kebiasaan. Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku
yang menjadi ciri khas individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup
keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara. Menurut bahasa, karakter adalah tabiat
atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah system
keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu,
jika pengetahuan mengenai karakter seseorang itu dapat diketahui, maka dapat
diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi
tertentu.
Karakter itu sama dengan akhlak dalam
pandangan islam adalah kepribadian. Kepribadian itu komponennya tiga yaitu tahu
(pengetahuan), sikap dan perilaku. Yang dimaksud dengan kepribadian yang utuh dalam
islam adalah ketika tahu dibarengi dengan sikap dan juga perilaku. Penulis
ambil sebuah contoh, ada seorang manusia beragama islam yang sudah mengerti dan
paham bahwa alkohol adalah hal yang diharamkan dalam agama islam, tetapi dalam
aplikasi hidupnya sehari-hari ia sangat akrab dengan benda yang diharamkan
tersebut bahkan berani untuk meminumnya. Itulah yang dinamakan kepribadian yang
retak dalam islam, ia hanya sekedar mengetahui bahwa alkohol adalah benda
haram, namun secara sikap dan perilaku tidak menunjukkan.
Islam
sangat mementingkan pendidikan, tentunya dengan pendidikan berbasis karakter
yang sedang dilaksanakan saat ini di Indonesia yakni Kurikulum Berbasis
Karakter sangat sepaham dengan ajaran agama islam. Dengan pendidikan yang benar
dan berkualitas, individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya
memunculkan kehidupan sosial yang bermoral. Tujuan utama pendidikan dalam Islam
adalah mencari Ridha Allah swt. Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir
individu-indidivu yang baik, bermoral, berkualitas, sehingga bermanfaat kepada
dirinya, keluarganya, masyarakatnya, negaranya dan umat manusia secara
keseluruhan. Disebabkan manusia merupakan fokus utama pendidikan, maka
seyogianyalah institusi-institusi pendidikan memfokuskan kepada substansi
kemanusiaan, membuat sistem yang mendukung kepada terbentuknya manusia yang
baik, yang menjadi tujuan utama dalam pendidikan. Dalam pandangan Islam, manusia
bukan saja terdiri dari komponen fisik dan materi, namun terdiri juga dari
spiritual dan jiwa. Oleh sebab itu, sebuah institusi pendidikan bukan saja
memproduksi anak didik yang akan memiliki kemakmuran materi, namun juga yang
lebih penting adalah melahirkan individu-individu yang memiliki diri yang baik
sehingga mereka akan menjadi manusia yang serta bermanfaat bagi umat dan mereka
mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Institusi pendidikan perlu
mengarahkan anak didik supaya mendisiplinkan akal dan jiwanya, memiliki akal
yang pintar dan sifat-sifat dan jiwa yang baik, melaksanakan
perbuatan-perbuatan yang baik dan benar, memiliki pengetahuan yang luas, yang
akan menjaganya dari kesalahan-kesalahan, serta memiliki hikmah dan keadilan.
Sesuai
dengan pengertian pendidikan yang merujuk pada usaha pencapaian yang dilakukan
untuk membuat manusia terbentuk menjadi manusia seutuhnya yang tak hanya
dibekali pengetahuan, akan tetapi juga dibekali sikap, perilaku, akhlak dan
karakter yang diharapkan tentunya mampu menjadikan manusia yang mempunyai
kepribadian yang utuh. Islam mengharapkan tumbuhnya karakter-karakter bangsa
yang baik dan terbentuk di dalam diri manusia melalui tujuan pendidikan, maka
karakter sangatlah penting diberikan di dalam pendidikan.
Referensi
:
biodata penulis : Rina Rusniawaty Dewi_8105108053_Ekonomi dan Administrasi_Fakultas Ekonomi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar