Sabtu, 04 Mei 2013

DO’A YANG MELULUSKAN


Oleh: Euis Latifah (FIP 2012)
 
Mugi adalah salah seorang siswi di salah satu SMK Negeri di Jakarta. Ketika itu, Mugi sudah berada di kelas tiga SMK. Ujian kelulusan tinggal beberapa bulan lagi, semua siswa kelas tiga sedang gencarnya-gencarnya belajar, mulai dari pendalaman materi di sekolah hingga ikut les dan bimbingan belajar lainnya. Namun, Mugi merupakan siswa yang kurang mampu secara finansial, ditambah lagi ia juga merasa bahwa kemampuan akademiknya tidaklah begitu bagus. Melihat teman-tamannya yang prestasinya telah meningkat karena mengikuti berbagai bimbingan belajar, Mugi merasa iri dan rendah diri terhadap kemampuannya. Akibat dari sikap pesimisnya tersebut, nilai-nilai ujian Mugi pun mengalami penurunan. Hal ini membuat Mugi semakin tertekan dan putus asa. Namun, Allah memberikan petunjuknya pada Mugi. Di tengah keputusasaannya, datanglah teman Mugi yang memberikan motivasi pada Mugi. Temannya berkata bahwa keberhasilan pada ujian bukan hanya ditentukan oleh ikut atau tidaknya pada tempat bimbingan belajar, tetapi sejauh mana kita mau belajar dengan tekun, selalu berdoa dan tawakal pada Allah.

Akhirnya, Mugi berusaha keras untuk selalu belajar dengan tekun dan berdoa. Ia selalu belajar setiap hari, dimana pun dan kapanpun. Selain itu,  ia tidak pernah ketinggalan untuk shalat dan berdoa, shalat tahajud, puasa, dan berdoa setiap memulai kegiatannya. Setelah menjalani berikhtiar dan berdoa, Mugi merasa bahwa hatinya lebih tenang dan ia lebih termotivasi untuk menghadapi kehidupannya, ia tidak lagi merasa rendah diri dan putus asa. Kini yang ada di benaknya hanyalah berusaha dan berdoa saja.

Akhirnya, hari ujian pun tiba, seperti biasa, sebelum melakukan ujian Mugi pun selalu berdo’a dan mengharapkan hasil yang optimal terhadap nilai ujiannya. Berdoa dan berdoa, itu yang terus ia lakukan selama masa menunggu pengumuman kelulusan. Dan saat pengumuman kelulusan itu dikumandangkan juga, sungguh hasil yang luar biasa, Mugi dinyatakan lulus dengan nilai ujian yang sangat memuaskan, salah satunya yaitu, berhasilnya ia memperoleh nilai ujian 100 untuk mata pelajaran matematika, pada hal Mugi dulunya kurang mampu dalam mata pelajaran tersebut. Sungguh keajaiban do’a, segala sesuatu yang dikerjakan dengan kerja keras dan diiringi do’a merupakan sesuatu yang tentunya akan sukses. Ingatlah kawan, usaha tanpa do’a bagaikan melukis diatas air, do’a adalah pelumas tercapainya keberhasilan usaha kita. Manusia itu hanya mampu berusaha dan bekerja keras, sedangkan Allah lah yang menentukan apakah usaha itu akan berhasil atau tidak. Karena itu, berusaha dan berdoa lah agar semua usahamu mendapatkan hasil yang optimal.
           

Tidak ada komentar: