Oleh Nufi Eri Kusumawati (PensClub)
Sebelumnya, sudah tahukah Anda arti kesetaraan? Ya,
kesetaraan adalah suatu kata yang mendeskripsikan bahwa sesuatu yang tadinya
tidak sejajar, kemudian disejajarkan/disamakan kedudukannya. Mungkin ini adalah
hal yang baik jika memang penyetaraannya pada hal yang tepat. Namun, bagaimana
jika kata “setara” ini diterapkan pada wanita?
Akhir-akhir ini, sedang maraknya isu tentang RUU Kesetaraan
Gender. Isu RUU ini muncul karena
banyaknya diskriminasi, kekerasan, dan
ketidakadilan terhadap wanita. Memang, jika melihat fakta yang ada,memang
begitulah kenyataannya. Banyak kasus-kasus yang melecehkan wanita. Tapi,
tidakkah kita berpikir sejenak tentang akibat bila disahkannya RUU ini?
Tentu akan banyak akibat yang muncul. Akibat yang baik,
maupun buruk. Namun, jika kita telusuri kembali, RUU ini akan menimbulkan
banyak mudharat bagi masyarakat. Bagaimana tidak? Coba bayangkan bila laki-laki
dan wanita disetarakan. Pasti apa pun yang dilakukan lelaki, boleh juga
dilakukan oleh wanita. Contohnya, seorang wanita boleh menyupir angkot, boleh melakukan apa-apa yang biasa dikerjakan oleh
laki-laki. Padahal, fitrahnya wanita itu ya sebagai wanita. Apalagi jika sudah
berumah tangga, tugas seorang wanita sangatlah banyak. Yang nantinya akan menjadi
pembimbing bagi anak-anaknya.
Tak hanya itu. Tidakkah kita tersadar bahwa wanita sudah
dimuliakan Allah dalam Al-Qur’an? Banyak surah-surah dalam Al-Qur’an yang
menceritakan dan membahas tentang wanita. Yaitu salah satunya surat An-Nur dan
An-Nisa. Pernahkah ditemukan surah Ar-Rijal yang menceritakan tentang
laki-laki? Tidak kan?
Wanita itu sudah cantik dengan apa yang ada. Tak perlu ingin
menjadi sama seperti laki-laki, karena kita pun sudah memiliki keistimewaannya
sendiri. Laki-laki dengan kuat dan gagahnya. Wanita dengan lemah lembut dan
sabarnya. Semua sudah Allah rangkai sedemikian rupa, agar kehidupan ini
berjalan dengan indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar